Objek Wisata Candi Ijo

A. Pengantar

     Candi Ijo merupakan candi yang terletak di lereng Bukit Padas yang berada di Desa Groyokan , Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Penamaan Candi Ijo dapat di definisikan dalam 3 hal. Yang pertama berdasar legenda yang dikenal masyarakat. Kedua, berdasar penyebutan yang ada di dalam prasasti Poh, dimana dalam Prasasti tersebut disebutkan tentang seorang hadirin upacara yang berasal dari Desa Wuang Hijo “…anak wanua i wuang hijo…” yang bermakna ada seseorang yang berasal dari Desa Ijo yang menghadiri upacara keagamaan. Yang ketiga, berdasar lokasi candi yakni berada di Gunung Ijo atau Bukit Hijau yang ketinggiannya sekitar 410 meter di atas permukaan laut.

Batu reruntuhan Candi Ijo
(Dokumentasi : Ghaida)

     Agus Tugiyono, yang merupakan petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY mengatakan bahwa bangunan yang dapat disaksikan saat ini di Candi Ijo belum sepenuhnya jadi. Karena candi ini masih dalam tahap pengumpulan data untuk menentukan penyusunan dari potongan-potongan batu yang didapat di kawasan Candi Ijo. Candi ini masuk kedalam Siwa Plateau yang terdiri dari Candi Prambanan, Situs Ratu Boko, Candi Banyunibo, Stupa Sumberwatu, Arca Ganesha, Candi Dawangsari, Candi Barong, Situs Sumur Bandung, dan Candi Ijo.

B. Latar Belakang/Sejarah 

     Candi Ijo yang memiliki corak Hindu ini ditemukan pertama kali oleh H.E Dorrepaal pada tahun 1886. Candi ini terdiri dari 11 teras dimana teras paling atas terdapat Candi Induk dan 3 Candi Perwara. Di dalam Candi Induk terdapat Lingga-Yoni yang terbesar di Indonesia. Lingga-Yoni melambangkan Dewa Syiwa yang menyatu dengan Dewi Parwati. Sedangkan di bagian dinding luar Candi Induk terdapat relung-relung untuk menempatkan arca Agastya, Ganesha, dan Durga.

 

Foto kanan menunjukkan candi induk dari Candi Ijo, foto kiri merupakan isi dari candi induk tersebut yaitu Lingga Yoni
(Dokumentasi : Ghaida)

Candi Perwara berkaitan erat dengan Brahma, Syiwa, dan Wisnu. Candi Perwara paling kiri merupakan Candi Perwara selatan – tengah – utara.
(Dokumentasi : Ghaida)

     Di dalam bilik candi perwara paling selatan terdapat Yoni, candi perwara tengah terdapat Padmasana (meja batu) dan Arca Nandi yang merupakan simbol dari kendaraan Dewa Syiwa, sedangkan di candi perwara paling utara terdapat homa yang merupakan tempat menyalakan api pengorbanan, homa tersebut menyiratkan adanya pemujaan terhadap Dewa Brahma (hal 25). Di halaman yang sama juga ditemukan 8 buah patok yang berbentuk lingga yang diletakkan di setiap sudut mata angin.

     Di dalam bilik candi perwara paling selatan terdapat Yoni, candi perwara tengah terdapat Padmasana (meja batu) dan Arca Nandi yang merupakan simbol dari kendaraan Dewa Syiwa, sedangkan di candi perwara paling utara terdapat homa yang merupakan tempat menyalakan api pengorbanan, homa tersebut menyiratkan adanya pemujaan terhadap Dewa Brahma (hal 25). Di halaman yang sama juga ditemukan 8 buah patok yang berbentuk lingga yang diletakkan di setiap sudut mata angin.

          

Candi Perwara Selatan yaitu Yoni                   Candi Perwara Tengah Yaitu Padmasana (meja batu) dan Arca Nandi

Candi Perwara Utara yaitu Homa

(Dokumentasi : Ghaida)

 

C. Keunikan

     Candi Ijo yang merupakan candi tertinggi di Yogyakarta menawarkan pemandangan yang indah. Dari atas komplek Candi Ijo disuguhkan pemandangan kota Yogyakarta dan sekitarnya. Jika cuaca sedang cerah, pengunjung dapat melihat puncak Gunung Merapi yang terdapat di sisi utara candi Ijo.  Biasanya pengunjung datang ke Candi Ijo pada waktu sore hari untuk menikmati  indahnya matahari terbenam atau sunset. Selain itu, juga di sisi barat kita dapat melihat pesawat take off. Karena candi ini berada di bagian Timur landasan Bandara Adisutjipto Yogyakarta.

D. Pemanfaatan Masa Kini

     Saat ini Candi Ijo sering kali dijadikan tujuan wisata baik oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,. Candi Ijo juga kerap dijadikan sebagai tempat pre-wedding dan foto buku tahunan oleh anak sekolah karena perizinannya mudah. Terkadang di candi ini juga digunakan untuk outbond atau gathering baik dari instansi pemerintah maupun non pemerintah. Saat ini, candi Ijo sedang dalam proses pengumpulan data untuk melakukan pemugaran dan pengembalian candi agar sesuai seperti semula, oleh karena itu banyak mahasiswa arkeolog dan sejarah yang sering meneliti di candi ini. Selain itu juga sering terdapat mahasiswa pariwisata yang berkunjung ke candi ini untuk memahami sejarah dan isi candi.

E. Tiket Masuk dan Fasilitas

     Untuk masuk ke kawasan Candi Ijo, dikenakan biaya sebesar  5000 rupiah bagi wisatawan nusantara, dan 10.000 rupiah bagi wisatawan mancanegara.  Candi beroperasi mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB. DI Candi ini disediakan toilet dan beberapa gazebo untuk istirahat. Tempat parkir juga sudah ada, dan dapat menampung cukup banyak kendaraan baik motor ataupun mobil. Biaya parkir 2000 rupiah untuk satu motor, dan 3000 rupiah untuk satu mobil. Di sekitar candi ijo juga terdapat warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau.

Tiket masuk Candi Ijo bagi wisatawan nusantara
(Dokumentasi : Ghaida dan Cerry)

 

Foto – foto di atas merupakan fasilitas yang disediak di lingkungan Candi Ijo seperti toilet, area parkir mobil dan motor, warung.
(Dokumentasi : Ghaida dan Cerry)

 

F. Denah Lokasi

Narasumber :
Agus Tugiyono (Petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya)
Hardiyono (Security Kompleks Candi Ijo)

Daftar Pustaka :
Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. 2017. Sleman Wisata Seribu Candi. Sleman:Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.

Sumber Internet :

Candi Ijo Kalasan


diakses 31 Juli 2019 pukul 13.45 WIB

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.