Upacara “Ganti Dwaja Bregada Jaga” Kadipaten Pakualaman

UPACARA “GANTI DWAJA BREGADA JAGA” KADIPATEN PAKUALAMAN

Penulis: Cerry Kartika Kwartania dan Ghaida Fahma Laksita Dewi

Editor: Cerry Surya Pradana

Suasana Upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga

(Dokumentasi : Cerry)

A. PENGANTAR

     Upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga merupakan pergantian prajurit yang diadakan oleh Kadipaten Puro Pakualaman yang beralamat di Jalan Masjid No. 46, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta. Prajurit yang berganti yakni Bregada Lombok Abang dengan Bregada Plangkir, yang diakhiri dengan acara Mubeng Beteng Puro Pakualaman. Upacara ini dilaksanakan setiap hari Sabtu Kliwon (35 hari sekali atau setiap selapan). Dipilihnya hari itu, karena Sabtu Kliwon merupakan weton (tanggal lahir dalam perhitungan Jawa) dari Sri Paduka Pakualam X. Acara ini terdiri dari upacara pergantian pasukan dan penampilan kesenian daerah.

Persiapan upacara oleh Prajurit Plangkir dan Prajurit Lombok Abang

(Dokumentasi: Cerry)

     Acara ini merupakan kerjasama antara Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Kadipaten Pakualaman. Sehingga adanya acara ini digunakan untuk menarik wisatawan baik dari nusantara maupun mancanegara tanpa meninggalkan tradisi yang sudah ada. Rangkaian acara yang tidak sekedar upacara pergantian prajurit, namun juga menampilkan hiburan lainnya ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Upacara dilaksanakan di dalam Puro Pakualaman, sedangkan atraksi wisata budaya digelar di Alun-Alun Sewandanan yang terdapat di sebelah selatan Puro Pakualaman.

Panggung Atraksi budaya yang berada di Alun-Alun Sewandanan

(Dokumentasi: Ghaida)

B. LATAR BELAKANG/SEJARAH

     Upacara Ganti Dwaja Bregada ini sudah ada sejak dulu, namun rangkaian acara ini bisa dinikmati masyarakat umum sejak kekuasaan Sri Paduka Pakualaman ke-10. Sebelumnya hanya internal saja dan tidak ada rangkaian acara hiburan lainnya. Prajurit yang berganti ialah Bregada Lombok Abang dan Bregada Plangkir. Bregada Lombok Abang merupakan prajurit pengawal Raja yang membawa senjata tombak. Sedangkan Bregada Plangkir merupakan prajurit yang menjaga keamanan kerajaan yang membawa senjata berupa senapan. Selain itu juga ada Bregada rakyat yang turut memeriahkan acara ini.

C. KEUNIKAN

Upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga ini dilaksanakan dengan menggunakan bahasa jawa. Suasana upacara begitu khidmat dan dipimpin langsung oleh PutraMahkota.

Putra Mahkota menuju podium untuk memimpin upacara

(Dokumentasi: Ghaida)

     Prajurit Lombok Abang dan prajurit Plangkir bersama-sama mengucapkan janji untuk menjaga keamanan Puro Pakualaman. Setelah upacara selesai, di dalam Puro Pakualaman dilanjutkan dengan penampilan Tari Mojang Priangan yang ditarikan oleh 3 perempuan dan tari tersebut merupakan suatu hiburan ketika diadakan Upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga. Tari tersebut menceritakan tentang gadis, sehingga tari ini selalun ditarikan oleh remaja perempuan.

Penampilan Tari Mojang Priangan di Gerbang Puro Pakualaman saat upacara telah selesai

(Dokumentasi: Ghaida)

     Hiburan yang dapat dinikmati masyarakat antara lain Jathilan Kudo Pradoto dari Dusun Ngringin, Semanu, Gunungkidul; Tari Sintren dari Sanggar Tirto Sari, Sedayu, Bantul; dan Bregada Joyo Manunggal dari Dipowinatan, Keprakan, Mergangsan, Yogyakarta. Pengisi acara langsung diisi oleh desa-desa yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.  Di mana pengisi acara pada event yang diadakan setiap 35 hari sekali ini selalu berganti.

Penampilan Jathilan Kudo Pradoto

(Dokumentasi: Ghaida)

Bregada Joyo Manunggal

(Dokumentasi: Cerry)

D. PEMANFAATAN MASA KINI

     Saat ini Upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga dapat disaksikan oleh masyarakat umum, karena untuk menarik wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara untuk datang menyaksikan sebagai daya tarik wisata baru. Memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai tradisi yang telah dilaksanakan secara turun temurun. Rangkaian acara dikemas semenarik mungkin untuk menarik wisatawan.

E. TIKET MASUK DAN FASILITAS

      Tidak perlu khawatir mengenai biaya untuk bisa menyaksikan acara ini, karena tidak dipungut biaya sama sekali. Upacara ini dapat disaksikan dari semua kalangan baik anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia. Di area ini juga terdapat Masjid Besar Pakualaman dan Taman Kuliner Pakualaman. Sehingga apabila pengunjung datang kesini tidak akan merasa bosan dan kelaparan. Harga dari makanan yang ditawarkan di area ini juga sesuai dengan kocek mahasiswa. Untuk makanan yang paling iconic di area Pakualaman yakni rujak es krim.

 

F. DENAH LOKASI

 

 

 

 

Narasumber

Mulyadi         (Petugas Kadipaten Pakualaman)

Andi              (Salah Satu Prajurit Joyo Manunggal dari Kadipaten Keparakan)

Sumber internet:

https://m.tribunnews.com/ramadan/2019/05/14/mengunjungi-masjid-besar-puro-pakualaman-yogyakarta-prasasti-ditulis-dalam-bahasa-arab-dan-jawa (ditulis oleh Yudha Kristiawan)

diakses pada 4 Agustus 2019 pukul 09.30 WIB

 

https://krjogja.com/web/news/read/78271/Upacara_Pergantian_Bregada_Jaga_Puro_Pakualaman (ditulis oleh Febriyanto)

diakses 4 Agustus 2019 pukul 09.55 WIB

 

https://visitingjogja.com/18878/tradisi-pergantian-prajurit-puro-pakualaman-mengundang-daya-tarik-wisatawan-2/ (ditulis oleh san/ynd)

diakses pada 4 Agustus 2019 pukul 08.35 WIB

 

https://pariwisata.jogjakarta.go.id/detail/index/382

diakses pada 4 Agustus 2019 pukul 10.15 WIB

 

https://www.indonesiakaya.com/jelajah- indonesia/detail/tari-mojang-jaipong-identitas-masyarakat-sunda/  (dtulis oleh Ahmadlbo)

diakses pada 4 Agustus 2019 pukul 10.20 WIB

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.